Cara Membuat Anti Virus sendiri

Sekarang kehadiran para virus maker (–selanjutnya disingkat jadi VM saja) lokal telah membuat gerah para user komputer tanah air. Bisa dibayangkan bila dari sekian banyak virus lokal tidak satu-dua yang menghancurkan data (terutama bagi file office; word, excel, dll…). Bagi para vendor Anti Virus (–selanjutnya disingkat menjadi AV saja) fenomena ini adalah lahan bisnis untuk produk mereka. Sebut saja NORMAN, yang kini men-support perusahaan konsultan virus lokal (–VAKSIN.COM) , Symantec, McAffe, NOD32, dan sebagainya. Dengan menawarkan update definisi software AV tercepat, engine scanner paling sensitif, dan lain-lain merupakan kiat untuk memancing para korban virus membeli dan menggunakan software AV mereka. Bagi penulis sendiri hal ini memang agak memberatkan mengingat update file definisi atau engine AV tsb haruslah melalui koneksi internet. Lalu bagaimana yang tidak mempunyai akses sama sekali? Konsekuensinya iyalah tertinggal dalam hal pengenalan varian virus baru yang pada ujung-ujungnya membuat AV yang sudah terinstall bagai 'Macan Ompong'. Kalau kita membuat AV sendiri bagaimana? dengan database definisi yang bisa diupdate oleh kita bahkan dapat saling tukar dengan teman? Bisa saja, dengan syarat mau mempelajari sedikit teknik pemograman. Pertama kita harus mengerti bagaimana cara kerja sebuah AV sederhana, pada dasarnya sebuah software AV mempunyai komponen-komponen : 1. Engine scanner, ini merupakan komponen utama AV dalam mengenali sebuah pattern virus. Engine ini dapat dikelompokkan menjadi statis dan dinamis. Statis dalam hal ini dapat disebut menjadi spesifik terhadap pattern tertentu dari sebuah file virus. Checksum merupakan salah satu contoh dari engine statis ini. Dinamis dalam artian dia mengenali perilaku 'umum' sebuah virus. Heuristic menjadi salah satu contohnya. 2. Database definition, menjadi sebuah referensi dari sebuah pattern file virus. Engine statis sangat bergantung kepada komponen ini.
3. Decompress atau unpacking engine, khusus untuk pengecekan file-file yang terkompresi (*.rar, *.zip, dll) atau kompresi atau packing untuk file PE seperti UPX, MeW , dll. Tidak jarang hasil dari pengecekan terhadap file suspect virus menghasilkan false-positive bahkan false-negative (– false-positive berarti file yang bersih dianggap thread oleh AV, dan false-negative berarti file yang 100% thread akan dianggap bersih). Semua itu dapat diakibatkan oleh ketidak-sempurnaan dari engine scanner itu sendiri. Misal pada contoh kasus Engine String scanner (–Engine scanner yang menyeleksi string-string dari file text-based), bila diterapkan rule 3 out of 5 (– bila AV menemukan 3 dari daftar 5 string kategori malicious) maka AV akan memberikan bahwa file terindikasi sebuah thread yang positif. Padahal file tsb nyatanya tidak menimbulkan efek berbahaya bila dijalankan atau dieksekusi. Kesalahan scanning macam ini lazim ditemukan untuk file-file *.VBS, *.HTML, dll. Untuk penggunaan engine checksum sangat banyak ditemui di beberapa software AV lokal. Checksum yang lazim digunakan diantaranya CRC16, CRC32, MD5, dll. Dikarenakan mudah untuk diimplementasikan. Engine ini sendiri bukannya tanpa cacat, Checksum bekerja dengan memproses byte demi byte dari sebuah file dengan sebuah algoritma tertenu (– tergantung dari jenis checksum yang digunakan) sehingga menghasilkan sebuah format tertentu dari file tsb. Contoh checksum menggunakan CRC32 dan MD5 : * calCrc = CRC32(file_name_and_path) * calMD5 = MD5(file_name_and_path) Maka isi dari string calCrc adalah 7AF9E376, sedangkan untuk MD5nya adalah 529CA8050A00180790CF88B63468826A. Perlu diketahui bila virus menerapkan rutin yang mengubah byte tertentu dari badan virus tsb setiap kali maka penggunaan engine checksum ini akan kurang optimal karena bila 1 byte berubah dari file maka checksum juga akan berubah.
Mari kita belajar membuat sebuah AV sederhana, yang diperlukan : 1. Software Visual Basic 6.0 2. Sedikit pemahaman akan pemograman Visual Basic 6.0 3. Sampel file bersih atau virus (– opsional) First# Sekarang kita akan belajar membuat sebuah rutin sederhana untuk : - Memilih file yang akan dicek - Membuka file tersebut dalam mode binary - Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum Buka MS-Visual Basic 6.0 anda, lalu buatlah sebuah class module dan Form dengan menambahkan sebuah objek Textbox, CommonDialog dan Command Button. (Objek CommonDialog dapat ditambahkan dengan memilih Project -> COmponent atau Ctrl-T dan memilih Microsoft Common Dialog Control 6.0) Ketikkan kode berikut pada class module (kita beri nama class module tsb clsCrc) : ================= START HERE ==================== Private crcTable(0 To 255) As Long 'crc32 Public Function CRC32(ByRef bArrayIn() As Byte, ByVal lLen As Long, Optional ByVal lcrc As Long = 0) As Long 'bArrayIn adalah array byte dari file yang dibaca, lLen adalah ukuran atau size file Dim lCurPos As Long 'Current position untuk iterasi proses array bArrayIn
Dim lTemp As Long 'variabel temp hasil perhitungan If lLen = 0 Then Exit Function 'keluar fungsi apabila ukuran file = 0 lTemp = lcrc Xor &HFFFFFFFF For lCurPos = 0 To lLen lTemp = (((lTemp And &HFFFFFF00) \\ &H100) And &HFFFFFF) Xor (crcTable((lTemp And 255) Xor bArrayIn(lCurPos))) Next lCurPos CRC32 = lTemp Xor &HFFFFFFFF End Function Private Function BuildTable() As Boolean Dim i As Long, x As Long, crc As Long Const Limit = &HEDB88320 For i = 0 To 255 crc = i For x = 0 To 7 If crc And 1 Then crc = (((crc And &HFFFFFFFE) \\ 2) And &H7FFFFFFF) Xor Limit Else
crc = ((crc And &HFFFFFFFE) \\ 2) And &H7FFFFFFF End If Next x crcTable(i) = crc Next i End Function Private Sub Class_Initialize() BuildTable End Sub ================= END HERE ==================== Lalu ketikkan kode berikut dalam event Command1_Click : ================= START HERE ==================== Dim namaFileBuka As String, HasilCrc As String Dim CCrc As New clsCrc 'bikin objek baru dari class ClsCrc Dim calCrc As Long Dim tmp() As Byte 'array buat file yang dibaca Private Sub Command1_Click() CommonDialog1.CancelError = True 'error bila user mengklik cancel pada CommonDialog
CommonDialog1.DialogTitle = "Baca File" 'Caption commondialog On Error GoTo erorhandle 'label error handle CommonDialog1.ShowOpen namafilbuka = CommonDialog1.FileName Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 'buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary ReDim tmp(LOF(1) - 1) As Byte 'deklarasi ulang untuk array, # Bugs Fixed # Get #1, , tmp() Close #1 calCrc = UBound(tmp) 'mengambil ukuran file dari array calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) 'hitung CRC HasilCrc = Hex(calCrc) 'diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric Text1.Text = HasilCrc 'tampilkan hasilnya Exit Sub erorhandle: If Err.Number <> 32755 Then MsgBox Err.Description 'error number 32755 dalah bila user mengklik tombol cancel pada saat memilih file ================= END HERE ==================== COba anda jalankan program diatas dengan memencet
tombol F5, lalu klik Command1 untuk memilih dan membuka file. Maka program akan menampilkan CRC32nya. Second# Kode diatas dapat kita buat menjadi sebuah rutin pengecekan file suspect virus dengan antara membandingkan hasil CRC32nya dan database CRC kita sendiri. Algoritmanya adalah : - Memilih file yang akan dicek - Membuka file tersebut dalam mode binary - Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum - Buka file database - Ambil isi file baris demi baris - Samakan Checksum hasil perhitungan dengan checksum dari file Format file database dapat kita tentukan sendiri, misal : - FluBurung.A=ABCDEFGH - Diary.A=12345678 Dimana FluBurung.A adalah nama virus dan ABCDEFGH dalah Crc32nya. Jika kita mempunyai format file seperti diatas, maka kita perlu membaca file secara sekuensial per baris serta memisahkan antara nama virus dan Crc32nya. Dalam hal ini yang menjadi pemisah adalah karakter '='. Buat 1 module baru (– diberi nama module1) lalu isi dengan kode : ================= START HERE ==================== Public namaVirus As String, CrcVirus As String
'deklarasi variabel global untuk nama dan CRC virus Public pathExe as String 'deklarasi variabel penyimpan lokasi file EXE AV kita Public Function cariDatabase(Crc As String, namaFileDB As String) As Boolean Dim lineStr As String, tmp() As String 'variabel penampung untuk isi file Open namaFileDB For Input As #1 'buka file dengan mode input Do Line Input #1, lineStr tmp = Split(lineStr, "=") 'pisahkan isi file bedasarkan pemisah karakter '=' namaVirus = tmp(0) 'masukkan namavirus ke variabel dari array CrcVirus = tmp(1) 'masukkan Crcvirus ke variabel dari array If CrcVirus = Crc Then 'bila CRC perhitungan cocok/match dengan database cariDatabase = True 'kembalikan nilai TRUE Exit Do 'keluar dari perulangan End If Loop Until EOF(1) Close #1 End Function ================= END HERE ==================== Lalu tambahkan 1 objek baru kedalam Form, yaitu
Command button2. lalu ketikkan listing kode berikut kedalam event Command2_Click : ================= START HERE ==================== If Len(App.Path) <= 3 Then 'bila direktori kita adalah root direktori pathEXE = App.Path Else pathEXE = App.Path & "\\" End If CommonDialog1.CancelError = True 'error bila user mengklik cancel pada CommonDialog CommonDialog1.DialogTitle = "Baca File" 'Caption commondialog On Error GoTo erorhandle 'label error handle CommonDialog1.ShowOpen namafilbuka = CommonDialog1.FileName Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 'buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary ReDim tmp(LOF(1) - 1) As Byte 'deklarasi ulang untuk array # Bugs Fixed # Get #1, , tmp() Close #1 calCrc = UBound(tmp) 'mengambil ukuran file dari array
calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) 'hitung CRC HasilCrc = Hex(calCrc) 'diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric If cariDatabase(HasilCrc, pathEXE & "DB.txt") Then 'bila fungsi bernilai TRUE MsgBox "Virus ditemukan : " & namaVirus 'tampilkan message Box End If Exit Sub erorhandle: If Err.Number <> 32755 Then MsgBox Err.Description 'error number 32755 dalah bila user mengklik tombol cancel pada saat memilih file ================= END HERE ==================== Fitur AV sederhana ini dapat ditambahkan dengan fitur process scanner, akses registry, real-time protection (RTP) dan lain lain. Untuk process scanner pada dasarnya adalah teknik enumerasi seluruh proses yang sedang berjalan pada Sistem Operasi, lalu mencari letak atau lokasi file dan melakukan proses scanning. Fitur akses registry memungkinkan kita untuk mengedit secara langsung registry windows apabila akses terhadap registry (–Regedit) diblok oleh virus. Sedangkan fitur RTP memungkinkan AV kita berjalan secara simultan dengan windows explorer untuk mengscan direktori atau file yang sedang kita browse atau lihat. Untuk ketiga fitur lanjutan ini akan dibahas pada artikel selanjutnya. Kesimpulan# Tidak harus membeli software AV yang mahal untuk menjaga komputer kita dari ancaman virus, kita bisa membuatnya sendiri dengan fitur-fitur
yang tak kalah bagusnya. Memang terdapat ketidaksempurnaan dalam AV buatan sendiri ini, tetapi setidaknya dapat dijadikan pencegah dari infeksi virus komputer yang semakin merajalela. Software AV sederhana ini dilengkapi oleh engine scanner statis dan database definisi. Tidak tertutup kemungkinan software AV ini ditingkatkan lebih advanced dalam hal engine scannernya..
semoga artikel Membuat antivirus di atas bermanfaat.. materi tersebut saya ambil dari majalah vaksin dan saya publish di blog danangweb ini... 
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment